Mos merupakan kegiatan di awal tahun di setiap jenjang pendidikan yang selama ini menjadi momok rasa ketakutan bagi siswa baru. banyak siswa yang merasa dibebani secara fisik maupun psikis. demikian pula orang tua yang merasa kegiatan mos berlebihan dari mendidik menjadi perploncoan. sehingga Mos banyak mendapat kritakan tajam dari orang tua atau masyarakat umumnya.
sehingga melalui tulisan ini saya ingin mendeskripsikan apa itu mos kepada teman-teman siswa baru maupun orang tua sehingga dapat berpikir secara jernih dalam menanggapi mos secara conferensif baik dari segi negatif maupun positifnya.
Permasalahan yang akan diuraikan dalam tulisan ini meliputi :
- pengertian tentang mos
- tujuan pelaksanaan mos
- sisi positif dan negatif pelaksanaan mos
Mos adalah singkatan dari Masa Orientasi siswa yang merupakan ajang bagi siswa baru untuk perkenalan diri baik dengan teman sebayanya maupun lingkungan di sekolah itu sendiri.
Tujuan dari mos itu sendiri adalah untuk memberikan peluang bagi siswa baru untuk lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya. memberikan informasi sedini mungkin tentang sistim pelaksanaan pembelajaran di sekolah bersangkutan, sehingga siswa baru bisa mempersiapkan diri. memeperkenalkan sekolah bersangkutan baik siswa-siswa senior maupun guru-guru dan pegawai, sehingga dalam proses pembelajaran terjadi komunikasi yang efektif.
Menurut gambaran saya sendiri dampak positif dari mos tersebut adalah banyak mempunyai teman, sebagai ajang untuk melatih mental, pembentukan karakter, kedisiplinan dan tatakrama.
dari segi sisi negatifnya tidak jarang mos digunakan sebagai ajang balas dendam oleh senior kepada juniornya karena pernah dilakukan seperti demikian oleh seniornya yang lebih dulu.
dengan demikian untuk menghindari penyimpangan dalam mos, maka kegiatan mos perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga materi mos betul-betul merupakan pengetahuan atau informasi yang dibutuhkan atau penting bagai siswa baru sebagai bekal memasuki dunia barunya, bukan malah merupakan hal yang menimbulkan rasa trauma atau ketakutan.
maka dari itu, materi dan jadwal mos harus di koordinasikan oleh osis dengan pembinaan dari guru atau pembina osis. pelaksanaan mos harus diawasi oleh guru agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan prilaku kakak senior kepada juniornya.
sebagai seorang siswa yang baru tamat dari jenjang sekolah menengah pertama pastinya saya tau bagaimana rasanya selama Mos berlangsung ataupun sebelum berlangsung. sebelum mos itu dimulai perasaan saya benar-benar takut dan juga tegang memikirkan apa yang akan dilakukan Senior kepada saya. tapi saat mos tersebut berlangsung rasanya benar-benar menyenangkan karena para senior benar-benar seru. kita diajak bernyanyi, game dan lomba membuat yel-yel juga diadakan antar kelas. saat-saat yang paling seru adalah ketika meminta tanda tangan OSIS. Pastinya mereka tidak gratis memberikan tanda tangan tersebut. sebelum mereka menandatangani kita harus memenuhi syarat-syarat ataupun permintaan yang mereka ajukan.
tapi meskipun begitu, ada juga buruknya. Malu sekali rasanya jika disuruh menari didepan orang banyak sementara kita tidak bisa menari. disuruh menjelek-jelekan OSIS lain lah, push up, dan lain-lain.
dan pastinya malu dijalan saat berangkat kesekolah dilihat banyak orang ketika kita memakai pakaian yang aneh-aneh dan berkepang sangat banyak seperti orang gila.
walaupun lelah, tapi saya tetap senang karena mempunyai pengalaman seperti itu.
No comments:
Post a Comment